Minggu, 14 April 2013

Makalah Kimia Anorganik I


MAKALAH KIMIA ANORGANIK I
IKATAN HIDROGEN

l

DISUSUN OLEH :
                             BENIFATI ZEBUA
                               ACC 111 0040


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2012

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Semua zat pada dasarnya terdiri dari atom-atom. Di alam terdapat ratusan jenis atom sesuai dengan jenis unsur alam. Atom-atom sejenis bergabung membentuk molekul unsur, sementara atom-atom yang berbeda jenis bergabung membentuk molekul senyawa. Pembentukan molekul-molekul ini terjadi karena adanya ikatan melalui gaya tarik menarik antar molekul-molekul tersebut. Dalam kimia, ikatan hidrogen adalah sejenis gaya tarik antarmolekul yang terjadi antara dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan.Walaupun lebih kuat dari kebanyakan gaya antarmolekul, ikatan hidrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen dan ikatan ion. Dalam makromolekul seperti protein dan asam nukleat, ikatan ini dapat terjadi antara dua bagian dari molekul yang sama, dan berperan sebagai penentu bentuk molekul keseluruhan yang penting. Ikatan hidrogen terjadi ketika sebuah molekul memiliki atom N, O, atau F yang mempunyai pasangan elektron bebas (lone pair electron). Hidrogen dari molekul lain akan berinteraksi dengan pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan bervariasi mulai dari yang lemah (1-2 kJ mol-1) hingga tinggi (>155 kJ mol-1). Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas antara atom-atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar ikatan hidrogen yang terbentuk. Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan hidrogennya, semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air (H2O), terjadi dua ikatan hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan hidrogennya lebih besar daripada asam florida (HF) yang seharusnya memiliki ikatan hidrogen terbesar (karena paling tinggi perbedaan elektronegativitasnya) sehingga titik didih air lebih tinggi daripada asam florida.





1.2  RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1.     Apa pengertian ikatan hidrogen?
2.     Bagaimana proses pembentukan ikatan hidrogen?
3.     Apa saja sifat ikatan hidrogen?
4.     Apa saja contoh ikatan hidrogen?

1.3  TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah yang mengangkat masalah ikatan hidrogen ini yaitu untuk :
1.     Mengetahui pengertian ikatan hidrogen.
2.     Mengetahui proses pembentukan ikatan hidrogen.
3.     Mengetahui sifat ikatan hidrogen.
4.     Mengetahui contoh ikatan hidrogen.

1.4  MANFAAT
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui lebih dalam mengenai ikatan hidrogen, apa itu pengertian ikatan hydrogen, bagaimana sifat dari ikatan hidrogen, bagaimana pembentukan hidrogen contoh-contoh dari ikatan hidrogen itu sendiri.







BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN IKATAN HIDROGEN
Ikatan hidrogen merupakan interaksi diantara molekul-molekul air yang terjadi akibat gaya tarik antarmolekul antara dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan. Ikatan hidrogen seperti interaksi dipol-dipol dari Van der Waals. Perbedaannya adalah muatan parsial positifnya berasal dari sebuah atom hidrogen dalam sebuah molekul. Sedangkan muatan parsial negatifnya berasal dari sebuah molekul yang dibangun oleh atom yang memiliki elektronegatifitas yang besar, seperti atom Flor (F), Oksigen (O), Nitrogen (N), Belerang (S) dan Posfor (P). Muatan parsial negatif tersebut berasal dari pasangan elektron bebas yang dimilikinya. Perhatikan gambar di bawah ini :
Gambar 2.1.1 : Muatan parsial yang berasal dari atom yang memiliki pasangan elektron bebas.
Ikatan hidrogen lebih kuat dari gaya antarmolekul lainnya, namun lebih lemah dibandingkan dengan ikatan kovalen dan ikatan ion, contoh ikatan hidrogen tampak pada gambar.
Gambar 2.1.2 : Ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul air, dimana muatan parsial positif berasal dari atom H yang berasal dari salah satu molekul air
Ikatan hidrogen dapat terjadi inter molekul dan intra molekul. Jika ikatan terjadi antara atom-atom dalam molekul yang sama maka disebut ikatan hidrogen intramolekul atau didalam molekul, seperti molekul H2O dengan molekul H2O. Ikatan hidrogen, juga terbentuk pada pada antar molekul seperti molekul NH3, CH3CH2OH dengan molekul H2O, ikatan yang semacam ini disebut dengan ikatan hidrogen intermolekul.
Sebagai gambaran, di apotik umumnya dijual alkohol 70% atau etanol, digunakan untuk membersihkan bagian tubuh agar terbebas dari kuman.Tentunya berbeda dengan etanol murni. Perbedaan berdasarkan komposisi larutan tersebut, untuk yang murni hanya terdapat molekul etanol, sedangkan untuk etanol 70% mengandung etanol 70 bagian dan 30 bagiannya adalah air. Untuk etanol murni terjadi ikatan hidrogen antar molekul etanol, sedangkan yang 70% terjadi ikatan antara molekul etanol dengan air.
Gambar 2.1.3 : Ikatan hidrogen intramolekul dalam etanol dan intermolekul antara etanol dengan air
Pembuktian adanya ikatan hidrogen diketahui dari kajian tentang titik didih. Kajian dilakukan terhadap molekul yang memiliki atom hidrogen seperti CH4, SiH4, GeH4,SnH4 dan PbH4 dikelompokan kedalam group 1 dan PH3, NH3, HF, dan H2O masuk dalam group 2.
Ternyata untuk group 1 titik didihnya semakin meningkat dan diketahui interaksi yang terjadi karena atom-atom yang berikatan semakin polar, sehingga interaksi dipol-dipol semakin besar dan meningkatkan titik didihnya (CH4, SiH4, GeH4,SnH4 dan PbH4). Sedangkan dalam group 2, atom-atom yang berikatan dengan hidrogen yaitu atom P, N, O dan F seluruhnya memiliki pasangan elektron bebas atau memiliki elektronegatifitas yang besar, sehingga ikatan antar molekul dapat terjadi. Semakin kuatnya ikatan hidrogen yang terbentuk menyebabkan terjadinya kenaikan titik didih. Sehingga molekul pada group 2 memiliki titik didih lebih besar dibandingkan dengan molekul pada group 1. Jika kita membandingkan senyawa-senyawa di dalam group 2, antara molekul PH3 dan NH3 memiliki 1 (satu) pasangan elektron bebas, untuk molekul H2O memiliki 2 (dua) pasangan elektron bebas. Titik didih air lebih besar dibandingkan dengan molekul PH3 dan NH3.
Dalam kasus ini molekul air lebih memiliki peluang yang lebih besar untuk membentuk ikatan hidrogen. Kecenderungan kenaikan titik didih akibat adanya ikatan hidrogen disajikan pada Gambar 2.1.4.
2.2 PEMBENTUKAN IKATAN HIDROGEN
Asal mula ikatan hidrogen terdapat pada unsur yang membentuk senyawa dengan hidrogen yaitu hidrida. Jika mem-plot-kan titik didih hidrida unsur golongan 4, akan menemukan bahwa titik didih tersebut naik seiring dengan menurunnya letak unsur pada golongan.
Kenaikan titik didih terjadi karena molekul memperoleh lebih banyak elektron dan karena itu kekuatan dispersi van der walls menjadi lebih besar. Jika mengulangi hal yang sama untuk hidrida golongan 5, 6, 7 sesuatu yang aneh terjadi.
Gambar 2.2.1 : Kenaikan titik didih
Meskipun secara umum kecenderungannya sama persis dengan yang terjadipada golongan 4 (dengan Alkohol yang sama), titik didih hidrida unsur pertama pada tiap golongan melonjak tinggi secara tidak normal. Pada kasus NH3, H2O dan HF seharusnya terjadi penambahan gaya dayatarik antarmolekul, yang secara signifikan memerlukan energi kalor untuk memutuskannya. Gaya antarmolekul yang kuat ini digambarkan dengan ikatan hidrogen.

2.3 SIFAT-SIFAT IKATAN HIDROGEN
Ikatan hidrogen memiliki beberapa sifat diantaranya ialah titik didih dan titik lebur yang tinggi, tegangan permukaan yang tinggi, panas penguapan yang tinggi, panas pengembunan yang tinggi, dan panas jenis yang tinggi.
Molekul-molekul senyawa polar yang mengandung hidrogen dapat stabil dalam kristalnya karena adanya ikatan hidrogen. Dalam membahas pengaruh ikatan hidrogen yang terjadi dalam kristal senyawa polar, perlu ditinjau lebih dahulu struktur dimer dari molekul tersebut di dalam fasa gas. Sebagai contoh dapat dipergunakan dimer dari HF dan H2O. Pada dimer HF dapat dilihat bahwa panjang ikatan Ha-Fa dan panjang ikatan Hb-Fb adalah sama yaitu 0,92 A dan ikatan Fa…. Hb-Fb adalah linier. Sudut θ biasanya berkisar antara 100° sampai 120°. Pada dimer H2O dapat dilihat bahwa ikatan O…..H-O linier. Dalam kristalnya, HF merupakan rantai berbenyuk zigzag dengan ikatan hydrogen. Walaupun ikatan hidrogen merupakan ikatan yang lemah, tetapi ikatan hidrogen tersebut mempengaruhi beberapa sifat fisika hidrida seperti berikut:
Jumlah elektron
Hidrida golongan
IV A
Td
Hidrida golongan
V A
Td
Hidrida golongan
VI A
Td
Hidrida golongan
VII A
Td
10
CH4
-164
NH3
-33
H2O
+100
HF
+20
18
SiH4
-112
PH3
-87
H2S
-61
HCl
-85
36
GeH4
-90
AsH3
-55
H2Se
-41
HBr
-67
54
SnH2
-50
SbH3
-18
H2Te
-2
HI
-35

Bila antara molekul-molekul hidrida pada tabel di atas hanya terdapat gaya van der waals, dapat diharapkan bahwa dalam 1 golongan, titik didih hidrida akan meningkat sesuai dengan bertambahnya jumlah elektron yang terdapat di dalam molekul hidrida tersebut. Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa NH3, H2O, dan HF yang merupakan hidrida paling ringan dalam golongannya, mempunyai titik didih yang jauh lebih tinggi dari yang diharapkan.penyimpangan tersebut disebabkan karena adanya ikatan hidrogen antar molekul-molekul yang polar, NH3, H2O, dan HF dapat membentuk polimer (NH3)n, (H2O)n, dan (HF)n. Untuk memutuskan ikatan hidrogen tersebut diperlukan energi lebih banyak dan ini berarti bahwa titik didih menjadi lebih tinggi. Titik didih dan titik beku hidrida unsur golongan IVA, tidak mengalami penyimpangan karena molekul-molekulnya nonpolar dan tidak membentuk ikatan hidrogen.
Bila diurutkan, penyimpangan titik didih NH3, H2O, dan HF dari titik didih hidrida pada periode bentuknya dalam golongan yang sama adalah H2O>NH3>HF. Urutan penyimpangan titik didih tersebut disebabkan karena atom N dalam molekul NH3 hanya mempunyai 1 pasang elektron bebas, sedangkan atom O dalam molekul H2O mempunyai 2 pasang electron bebas yang dapat disumbangkan pada atom hidrogen untuk membentuk ikatan hydrogen.
Karena keelektronegatifan atom O lebih besar dari keelektronegatifan atom N, maka ikatan hidrogen pada N-H …. N lebih lemah dari ikatan hidrogen pada O-H…. O. Walaupun ikatan hidrogen pada F-H …. F lebih besar dari pada keelektronegatifan O, tetapi karena molekul HF hanya mempunyai 1 atom H sedangkan H2O mempunyai 2 atom H yang dapat membentukikatan hidrogen maka penyimpangan titik didih HF juga lebih kecil dibandingkan dengan penyimpangan titik didih H2O. Anomali pada H2O massa jenis es adalah 0,5 g/cm3 dan setelah es melebur menjadi air, maka massa jenis air adalah maksimum pada 4°C yaitu 1 g/cm3.
Fakta diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
Dari eksperimen dengan sinar X dapat diketahui bahwa dalam kristal, setiap atom O pada molekul H2O dikelilngi oleh 4 atom H dalam bentuk tetrahedral. Dua atom H membentuk ikatan kovalen dengan atom O tersebut dan 2 atom H yang lain membentuk ikatan hidrogen sepertiterlihat pada gambar disamping.                                                                                                                                                 Gambar 2.3.1 : Ikatan hydrogen tetrahedral
Setap molekul H2O akan berikatan dengan 4 molekul H2O yang lain melalui ikatan hidrogen dalam bentuk tetrahedral. Karena ada ikatan hidrogen dalam bentuk tetrahedral tersebut, maka kristal es merupakan struktur berongga. Pada waktu es melebur, sebagian dari ikatan hidrogen tersebut dapat putus, sehingga struktur rongganya mengalami kerusakan. Akibatnya adalah ruangan antara moleku-molekul akan menjadi lebih kecil sehingga volume akan berkurang dan massa jenisnya akan bertambah.
Apabila H2O dipanaskan dari 0°C sampai 4°C, maka makin banyak ikatan hidrogen yang dapat diputuskan sehingga molekul-molekul H2O makin berdekatan satu sama lain dan terjadi kontrasi atau pengurangan volume.
Pada suhu di atas 4°C efek pemuaiannya lebih berperan sehingga volume menjadi lebih besar dan massa jenis menjadi lebih kecil. Pasangan elektron bebas (lone pair electron). Hidrogen dari molekul lain akan berinteraksi dengan pasangan elektron bebas ini membentuksuatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan bervariasi mulai dari yanglemah (1-2 kJ mol-1) hingga tinggi (>155 kJ mol-1).
Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas antara atom-atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar ikatan hidrogen yang terbentuk. Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan hidrogennya, semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air (H2O), terjadi dua ikatan hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan hidrogennya lebih besar daripada asam florida (HF) yang seharusnya memiliki ikatan hidrogen terbesar (karena paling tinggi perbedaan elektronegativitasnya) sehingga titik didih air lebih tinggi daripada asam florida. Sifat-sifat ikatan Hidrogen antara lain :
1.     Wujud cair, ikatan hidrogen antara satu molekul H2O dengan molekul H2O yang lain mudah putus, akibat gerak termal atom-atom H dan O. Namun dapat tersambung dengan molekul H2O yang letaknya relatif lebih jauh.
2.     Wujud padat, ikatan hidrogennya lebih stabil karena energi termalnya lebih rendah dari energi ikat hidrogen : kristal es (suhunya lebih rendah).                                                                                          Gambar 2.3.2 : Air (cair) dan es (padat)



2.4 CONTOH IKATAN HIDROGEN
Berikut adalah contoh-cotoh ikatan hidrogen :
1.     Ikatan Hidrogen Antar Molekul
a.      Ikatan Hidrogen pada Air
Harus diperhatikan bahwa tiap molekul air dapat berpotensi membentuk empat ikatan hidrogen dengan molekul air disekelilingnya. Terdapat jumlah hidrogen + yang pasti dan pasangan mandiri karena itu tiap masing-masing molekul air dapat terlibat dalam ikatan hidrogen. Hal inilah yang menjadi sebab kenapa titik didih air lebih tinggi dibandingkan amonia atau hidrogen fluorida. Pada kasus amonia, jumlah ikatan hidrogen dibatasi oleh fakta bahwa tiap atom nitrogen hanya mempunyai satu pasang elektron mandiri. Pada golongan molekul amonia, tidak terdapat cukup pasangan mandiri untuk mengelilinginya untuk memuaskan semua hidrogen. Pada hidrogen fluorida, masalah yang muncul adalah kekurangan hidrogen. Pada molekul air, hal itu terpenuhi dengan baik. Air dapat digambarkansebagai sistem ikatan hidrogen yang “sempurna”.
Contoh yang lebih kompleks dari ikatan hydrogen : Hidrasi ion negatif
Ketika sebuah substansi ionik dialarutkan dalam air, molekul air berkelompok disekeliling ion yang terpisah. Proses ini disebut hidrasi. Air seringkali terikat pada ion positif melalui ikatan koordinasi (kovalendativ). Air berikatan dengan ion negatif menggunakan ikatan hidrogen. Meskipun ion negatif rumit, hal itu akan selalu menjadi pasanganmandiri yang mana atom hidrogen dari molekul air dapat membentuk ikatan hidrogen juga.
b.     Ikatan Hidrogen pada Alkohol
Alkohol adalah molekul organik yang mengandung gugus -O-H. Setiap molekul yang memiliki atom hidrogen tertarik secara langsung ke oksigen atau nitrogen adalah ikatan hidrogen yang cakap. Seperti molekul yang akan selalu memiliki titik didih yang tinggi disbandingkan molekul yang berukuran hampir sama yang mengandung gugus -O-H atau -N-H. Ikatan hidrogen membuat molekul lebih melekat (stickier), dan memerlukan lebih banyak energi kalor untuk memisahkannya.
Etanol, CH3CH2-O-H, dan metoksimetana, CH3-O-CH3, keduanya memiliki rumus molekul yang sama, C2H6O. Keduanya memiliki jumlah elektron yang sama, dan panjang molekul yang sama. Daya tarik van der waals (baik antara gaya dispersidan dayatarik dipol-dipol) pada keduanya akan sama. Bagaimanapun, etanol memiliki atom hirogen yang tertarik secara langsung pada oksigen dan oksigen tersebut masih memiliki dua pasangan mandiri seperti pada molekul air. Ikatan hidrogen dapat terjadi antara molekul etanol, meskipun tidak seefektif pada air. Ikatan hidrogen terbatas oleh fakta bahwa hanya ada satu atom hidrogen pada tiap molekul etanol dengan cukup muatan positif. Alkohol seperti juga air , membentuk asosiasi molekul dengan ikatan hidrogen.
Pada metoksimetana, pasangan mandiri pada oksigen masih terdapat disana, tetapi hidrogen tidak cukup muatan positif untuk pembentukan ikatan hidrogen. Kecuali pada beberapa kasus yang tidak biasa, atom hidrogen tertarik secara langsung pada atom yang sangat elektronegatif untuk menjadikan ikatan hidrogen. Titik didih etanol dan metoksimetana menunjukkan pengaruh yang dramatis bahwa ikatan hidrogen lebih melekat pada molekul etanol. Ikatan hidrogen pada etanol menghasilkan titik didih sekitar 100°C.
Sangat penting untuk merealisasikan bahwa ikatan hidrogen eksis pada penambahan (in addition) dayatarik van der waals. Sebagai contoh, semua molekul berikut ini mengandung jumlah elektron yang sama, dan dua yang pertama memiliki panjang yang sama. Titik didih yang paling tinggi butanol berdasarkan pada penambahan ikatan hydrogen. Dengan membandingkan dua alkohol (yang mengandung gugus -O-H), kedua titik didih adalah tinggi karena penambahan ikatan hydrogen berdasarkan pada tertariknya hidrogen secara langsung pada oksigen, tetapi sebenarnya tidak sama. Titik didih 2-metilpropano1-ol tidak cukup tinggi seperti butan-1-ol karena percabangan pada molekul menjadikan dayatarik van der waals kurang efektif dibandingkan pada butan-1-ol yang lebih panjang.
c.      Ikatan hidrogen pada molekul organik yang mengandung nitrogen
Ikatan hidrogen juga terjadi pada molekul organik yang mengandung gugus N-H pendeknya terjadi juga ada amonia. Contohnya adalah molekul sederhana seperti CH3NH2 (metilamin) sampai molekul yang panjang seperti protein dan DNA. Dua untai double helix yang terkenal pada DNA berikatan satu sama lain melalui ikatan hydrogen antara atom hidrogen yang tertarik oleh nitrogen pada salah satu untai, dan pasangan mandiri pada nitrogen atau oksigen yang lain yang terletak pada untai yang lain. Amina-amina primer dan sekunder membentuk ikatan hydrogen, sedang amina tersier tidak, karena tidak lagi mempunyai atom H diatom N-nya. Titik didih dimetil amina (7 C ) lebih tinggi daripada Trimetil Amina (4 C ). Dalam air amina primer dan sekunder bereaksi dengan air. Sebagian besar basa di atas ada dalam bentuk molekul, hingga basanya sangat lemah , tidak seperti (CH3)4NOH.
d.     Ikatan Hidrogen pada Asam Karboksilat
Beberapa asam karboksilat , membentuk dimer dengan ikatan hidrogen baik dalam bentuk uap atau dalam pelarut-pelarut tertentu. Asam karboksilat dalam bentuk uap dan dalam benzena membentuk dimer. Dalam air , ikatan hidrogen terbentuk antara asam asetat dengan air ,tidak dengan molekulnya sendiri.
e.      Amina
Amina-amina primer dan sekunder membentuk ikatan hidrogen, sedang amina tersier tidak, karena tidak lagi mempunyai atom H di atom N nya. Titik didih dimetil amina (7C) lebih tinggi dari pada trimetil amina (4C).
f.      Hidrat Kupri Sulfat , CuSO4, 5H2O
Zat ini bila dipanaskan, mula-mula hanya melepaskan 4 molekul air. Untuk melepaskan molekul air ke 5 diperlukan panas yang tinggi. Hal ini disebabkan karena H2O yang terakhir ini diikat dengan ikatan hydrogen.
CuSO4 . 5H2O à CuSO4 . H2O + 4H2O
Amoniak membentuk garam yang sama [Cu(NH3)4]SO4 . H2O tetapi tidak dikenal CuSO4 . 5NH3 karena NH3 tidak mudah membentuk ikatan hidrogen seperti H2O. Ikatan hidrogen juga terbentuk pada garam-garam hidrat yang lain serta hidrat dari asam-asam dan basa-basa.

2.     Ikatan Hidrogen dalam Molekul
a.      Senyawa Orto subtitusi Benzena
O-Nitrofenil mendidih pada 214°C, lebih rendah dari pada isomer metak (290°C) dan isomer para (279°C). Zat ini juga lebih mudah menguap dalam uap air, lebih sukar larut dalam air dari pada isomer meta dan para. Bentuk Orto-nitropenol mengadakan ikatan hidrogen dalam molekul sedang bentuk meta dan para mengadakan ikatan hidrogen antar molekul, hingga titik didihnya relatif tinggi. Kelarutan yang kecil dalam air dari zat ini disebabkan karena gugus OH dalam molekul tidak bebas lagi. Jadi tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air.
b.     Etil-Aseto Asetat
Pada tahun 1920 Meyer telah berhasil memisahkan kedua bentuk ini dengan jalan destilasi fraksional pada tekanan direndahkan dalam alat dari kuarsa yang sangat bersih. Alkohol biasanya memiliki titik didih lebih tinggi dari pada keton, tetapi bentuk enol titik didihnya lebih rendah dari pada keton dan daya larutnya dalam air rendah serta lebih mudah larut dalam siklo heksana. Hal ini disebabkan karena zat tersebut menutup ikatan hidrogen dalam molekul.
3.     Ikatan Hidrogen dalam Protein dan Asam Nukleat
Protein tersusun dari satuan-satuan asam amino. R dapat berupa gugus metil CH3-, seperti dalam alanine atau gugus yang lebih sulit, seperti Tirosin, dan Metionin.  Gugus -NH2- berikatan dengan –COOH- dari molekul asam amino yang lain. Dengan membentuk ikatan peptida :
-C-NH-
O
Dua asam amino dapat membetuk dipeptida, 3 asam membentuk tripeptida dan seterusnya.
Protein adalah polipeptida dengan beratus-ratus ikatan peptida. Protein berbeda-beda, tergantung dari panjangnya rantai dan bentuk rantainya. Ikatan-ikatan melintang terjadi bila dalam molekul terdapat atom S : =S-S=. Dalam molekul protein terdapat banyak sekali ikatan-ikatan hidrogen yaitu antara gugus –NH - - - O=C. Ikatan hidrogen juga terdapat dalam asam nukleat, misalnya DNA (deoxyribonucleic acid). Asam nukleat DNA tersusun dari satuan H3PO4, deoksirebose dan basa purin (adenine dan guanine) atau pirimidin (sitosin dan timin).

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
·       Ikatan hidrogen adalah sejenis gaya tarik antarmolekulyang terjadi antaradua muatan listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan.
·       Sifat-sifat ikatan Hidrogen antara lain :
Pada wujud cair, ikatan hidrogen antara satu molekul H2O denganmolekul H2O yang lain mudah putus, akibat gerak termal atom-atom Hdan O, sedangkan pada wujud padat, ikatan hidrogennya lebih stabil karena energi termalnya lebih rendah dari energi ikat hidrogen : kristal es (suhunya lebih rendah).
·       Adapun beberapa contoh dari ikatan hydrogen yaitu  : ikatan antar molekul, ikatan hidrogen dalam molekul, dan ikatan hidrogen dalam protein dan asam nukleat.

3.2 SARAN                                                                                                                                 
Dari hasil pembahasan makalah ini maka dapat disarankan bahwa perlu memperhatikan proses pembentukan ikatan hidrogen dalam setiap molekul karena ikatan hidrogen memiliki kekuatan ikatan yang berbeda-beda pada setiap molekul yang terikat dengannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar