MAKALAH
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
METODE TEAM TEACHING
DISUSUN OLEH :
Benifati Zebua
ACC 111 0040
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PALANGKA RAYA
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Pembelajaran
Metode Team Teaching. Adapun judul makalah ini merupakan topik yang menarik
untuk dibahas. Hal ini disebabkan karena metode ini adalah model pembelajaran
yang professional dan efisien. Metode ini baru diterapkan pada beberapa Negara
maju seperti Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa Negara lainnya.
Namun dibeberapa sekolah telah diterapkan khususnya di ibu Kota.
Makalah ini disusun sebagai penunjang
proses belajar dan diskusi untuk meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan
berpikir dan proses menambah pengetahuan mahasiswa tentang pembelajaran
metode team teaching. Isi makalah ini memuat materi yang jelas
supaya mempermudah mahasiswa dalam memahami materi. Makalah yang disusun berdasarkan kurikulum
yang berlaku ini berusaha untuk memvariasikan
pengalaman belajar mahasiswa
melalui penggunaan pendekatan pembelajaran
yang bervariasi dan berpusat pada mahasiswa,
yang ditampilkan dalam bentuk
makalah.
Dalam penulisan makalah ini saya menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan perlu
perbaikan, baik dari tata bahasa baku, cara penulisan, penyusunan, pengetikan,
dan ejaan yang disempurnakan (EYD). Untuk itu, penulis mohon maaf bila terdapat
kesalahan-kesalahan tersebut. Saya juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca yang berguna untuk memperbaiki makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan nilai tambah
dan bermanfaat bagi mahasiswa dan pembaca pada umumnya. Sekian dan terimakasih.
Palangaka Raya, 21 Oktober 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………..…………….………….
i
Daftar Isi ………………………………………………………………….…………ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ……………………………………………….…...…..…1
B. Rumusan Masalah …………………………………………….……...….2
C. Tujuan ………………………………………………………....…..…….2
D. Batasan Masalah …………………….……….……………...…………..2
BAB II
Pembahasan
A.
Pengertian
Pembelajaran Metode Team Teaching………..........………..3
B.
Konsep
Pembelajaran Metode Team Teaching….……………….….…..4
C.
Proses
dan Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran Metode Team Teaching………………………………………………………………...7
D. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran Metode Team
Teaching…………....11
E. Manfaat Pembelajaran Metode Team
Teaching……...………………..12
F.
Keunggulan
Pembelajaran Metode Team Teaching………………..….14
BAB III Penutup
Kesimpulan
……………………………………………………………....…..…….16
Saran ………………………………………………………….………...………….16
Daftar Pustaka ……………………………………………...………………………iii
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Globalisasi menjadikan
modernnya sistem pendidikan dan tuntutan yang semakin berkembang. Tujuan sebuah
pendidikan adalah untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), keterampilan
(skill), dan sikap (attitude). Dalam strategi konvensional, proses pembelajaran
dilakukan secara soliter dimana proses pembelajaran yang dimulai dari
perencanaan, pelaksanaan, sampai kepada evaluasi pembelajaran siswa dilakukan
oleh satu orang guru. Padahal sebenarnya, sekarang ini kurikulum pendidikan di
Indonesia sudah makin berkembang. Saat
ini, guru dituntut untuk lebih inovatif dan kreatif dalam menentukan/memilih
metode pembelajaran yang digunakan, yang tentunya harus disesuaikan dengan
materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Jika guru dan siswa tidak
seimbang, tentu seorang guru tidak mungkin bisa menangani jumlah siswa yang
banyak itu. Dalam hal ini, setiap manusia tentulah memiliki kekurangan dan
kelebihan tentang pengetahuan, karena ilmu pengetahua sangat relatif yang
dimiliki setiap orang.
Jika melihat beberapa
masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan, maka dalam hal ini pihak sekolah
dan guru-guru dituntut daya kreativitasnya dalam memilih strategi yang tepat
agar segala tuntutan yang ditujukan terhadap guru dapat terpenuhi dengan
optimal. Dan tampaknya strategi Pembelajaran Metode Team Teaching merupakan
cara yang tepat untuk memudahkan terbangunnya kreativitas dan inovatif itu
dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Proses pembelajaran yang
secara langsung melibatkan fasilitator/trainer pada saat proses pembelajaran di
kelas sangat mempengaruhi tercapainya tujuan. Fasilitator yang selalu kreatif
dan inovatif serta menerapkan metode pembelajaran yang menarik diharapkan mampu
menunjang. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam proses belajar
mengajar sebagai komunikator, demikian pula siswa berperan sebagai komunikan.
Bahan ajar yang diberikan oleh pengajar merupakan pesan yang harus dipelajari
oleh siswa dan selanjutnya diadopsi sebagai bekal siswa setelah menyelesaikan
studinya. Guru sebagai kunci utama dalam suksesnya pembelajaran dituntut untuk
cermat dalam memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi
yang akan diajarkan agar pembelajaran lebih efektif dan efisien, serta mampu
memotivasi siswa dalam belajar. Salah satu metode yang membuat pembelajaran
lebih efektif dan efisien adalah Team Teaching. Metode ini dipandang lebih
tepat jika digunakan dengan model pembelajaran kooperatif. Hal tersebut dimaksudkan
agar siswa dapat memperoleh bimbingan dan perhatian yang maksimal dari dua guru
yang terlibat team teaching. Walaupun baru beberapa Negara maju yang sudah hampir
merata menggunakan metode ini, namun ada beberapa sekolah yang telah
menerapkannya terutama di ibi Kota. Meskipun pelaksanaannya masih jauh dari
sempurna.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan Pembelajaran Metode Team Teaching?
2.
Bagaimana
konsep Pembelajaran Metode Team Teaching ?
3.
Bagaimana
proses
dan tahapan Pembelajaran Metode
Team Teaching?
4.
Apa saja jenis atau bentuk Pembelajaran Metode Team Teaching?
5.
Apa manfaat Pembelajaran Metode Team Teaching?
6.
Apa keunggulan Pembelajaran Metode Team Teaching?
C.
TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar kita semakin
mengetahui tentang Pembelajaran Metode Team Teaching, selain itu juga untuk memberikan konstribusi pemikiran
atau masukan serta ide khususnya
kepada para pendidik dan seluruh kontingen yang
berpartisipasi dalam pendidikan
tentang pentingnya memilih strategi pembelajaran yang tepat guna
peningkatan hasil belajar siswa
yang lebih efektif dan mampu melahirkan generasi yang berkualitas yang mampu
berkompetisi.
D.
BATASAN
MASALAH
1.
Menjelaskan pengertian dari Pembelajaran
Metode Team Teaching.
2.
Menjelaskan konsep pembelajaran Metode Team
teaching.
3.
Menguraikan proses dan tahapan
Pembelajaran Metode Team Teaching.
4.
Meguraikan jenis atau bentuk
Pembelajaran Metode Team Teaching.
5.
Menjelaskan apa saja manfaat dari
Pembelajaran Metode Team Teaching.
6.
Menjelaskan keunggulan dari Pembelajaran
Metode Team Teaching.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
METODE PEMBELAJARAN TEAM TEACHING
Team teaching (collaborative teaching) merupakan pengajaran beregu/kelompok
yang beranggotakan dua orang guru atau lebih yang bekerja sama untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran bagi kelompok peserta
didik yang sama (is a method of coordinated classroom
teaching involving a team of teachers working together with a single group of
students). Team
teaching adalah sekelompok fasilitator yang bekerja sama untuk merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi aktivitas pembelajaran, dimana tim dapat berlangsung apabila
kerja sama tim antara dua pendidik yang berkualifikasi sama.
Metode pembelajaran team teaching akan
melibatkan lebih dari satu fasilitator dalam proses pembelajaran suatu kelas. Dari
proses yang dikerjakan bersama ini, fasilitator bisa menilai apa saja
kekurangan yang harus diperbaiki berdasarkan hasil pembelajaran yang sudah
terlaksana. Dalam kebersamaan ini mereka membuat
perencanaan pembelajaran, bersama-sama
menyajikan materi, dan bersama-sama pula melakukan evaluasi, remedial dan
pengayaan. Kerja sama dilakukan dengan membagi tanggung jawab dan peran
yang jelas dalam mencapai tujuan yang lebih baik daripada pembelajaran yang
ditangani sendiri.
Selain itu team
teaching menawarkan keunggulan intelektual dan proses pembelajaran orang dewasa
(pedagogy). Metode ini dapat membantu menciptakan terciptanya lingkungan
belajar yang dinamis dan interaktif, menyediakan tempat bagi fasilitator untuk
menciptakan model pembelajaran yang menarik serta menginspirasi munculnya
ide-ide baru untuk berbagai materi.
B. KONSEP PEMBELAJARAN METODE TEAM TEACHING
Dalam
rangka pelayanan pendidikan yang baik, khususnya dalam hal pelaksanaan
pembelajaran, maka kita semua dituntut mencari dan menemukan sistem yang tepat.
Pembelajaran Metode Team Teaching bermanfaat untuk memberikan pelayanan
pengajaran yang variatif pada siswa. Sistem ini dilakukan dengan cara
menugaskan dua guru atau lebih untuk mengajar satu bidang studi pada siswa
dalam satu kelas Pembelajaran Metode Team Teaching `atau pengajaran beregu
adalah suatu pengajaran yang dilaksanakan bersama oleh beberapa orang guru. Tim
pengajar atau guru yang menyajikan bahan pelajaran dengan metode mengajar
beregu ini menyajikan bahan pengajaran yang sama dalam waktu dan tujuan yang
sama pula. Para guru tersebut bersama-sama mempersiapkan, melaksanakan, dan
mengevaluasi hasil belajar siswa. Pelaksanaan belajarnya dapat dilakukan secara
bergilir dengan metode ceramah atau bersama-sama dengan metode diskusi panel.
Ada juga pendapat lain yang menguraikan bahwa
Pembelajaran Metode Team Teaching atau Metode mengajar beregu ( Team teaching
method ) adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang
yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk
sebagai koordinator untuk memudahkan kerja tim. Cara evaluasinya atau
pengujiannya yaitu setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian
lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team
pendidik tersebut. Setiap
penyelenggara pendidikan dituntut untuk senantiasa meningkatkan prestasi hasil
belajar siswanya (anak didiknya), sehingga diharapkan menerapkan pembelajaran yang
tepat.
Dengan demikian kita perlu belajar dari negara
Jepang yang pernah hancur akibat peristiwa bom Nagasaki dan Hirosima. Negara ini bangkit
menjadi negara maju melalui penyelenggaraan pendidikan yang baik Team teaching
merupakan salah satu metode pembelajaran di Jepang yang dijalankan secara sah (legal formal)
oleh pemerintah. Negara ini telah membuktikan kelebihan penerapan metode team
teaching dalam pelaksanaan kegiatan pembelajarannya. Team Teaching adalah upaya
yang tepat dalam peningkatan prestasi hasil belajar peserta didik. Idealnya Teaching Team adalah beberapa
orang guru yang sewaktu-waktu dapat membantu guru lain yang berhalangan untuk
memberikan materi sebagai bahan pembelajaran kepada siswa-siswi. Guru tersebut
harus bisa menguasai atau mengetahui bidang ilmu selain yang biasa
diajarkannya, misalnya seorang guru matematika bisa mengajarkan mata pelajaran
fisika demikian juga sebaliknya.
Pembagian tugas pada setiap kategori
berbeda-beda dan dapat dilakukan atas persetujuan bersama dengan
mempertimbangkan tujuan, target, dan strategi yang akan digunakan dalam
kegiatan pembelajaran.Pengajaran tim atau beregu dapat dibagi dalam dua kategori besar yaitu:
- Kategori A: Kerja sama dua pendidik atau lebih yang mengajar siswa yang sama pada saat yang bersamaan di kelas yang sama.
- Kategori B: Kerja sama dua pendidik atau lebih yang bekerja tidak selalu mengajar kelompok siswa yang sama dan tidak selalu pada waktu yang sama.
Pada kategori A ketika tim pendidik
mengajarkan kelompok siswa yang sama maka ada sejumlah peran yang berbeda
yang mungkin harus guru laksanakan. Pada kategori pengajaran tim biasanya
melibatkan kombinasi dari model ini sesuai dengan kepribadian, filsafat atau
kekuatan dari tim guru serta kepribadian dan kekuatan dari peserta didik. Pembelajaran
kategori B terdiri dari berbagai model pengajaran tim dengan model kerja sama
yang tidak selalu mengajarkan kelompok siswa yang sama juga tidak pada waktu
yang sama. Kategori pengajaran tim seperti ini dapat dibagi dalam berbagai bentuk
kerja sama:
- Anggota tim bertemu untuk berbagi ide dan sumber daya tetapi berfungsi secara independen. Misalnya dalam satu semester guru tampil di kelas sendirian, dapat tampil di kelas yang sama, materi yang berbeda, namun mengajar dengan menggunakan rencana pembelajaran yang telah disepakti bersama. Diskusi antara anggota tim berlangsung dalam perencangan kurikulum secara bersama-sama. Anggota tim guru berbagi ide dan sumber daya tapi selain mengajar mandiri. Versi pembelajaran kooperatif seperti ini memerlukan pertemuan mingguan dan berbagai sumber belajar dan sumber daya lain. Tujuan dari pertemuan mingguan untuk membahas konsep-konsep yang akan dibahas pada minggu berikutnya di kelas, untuk menyajikan materi, cara-cara mengajar, menilai konsep yang akan diajarkan, dan untuk berbagi ide-ide baru dalam mendorong peningkatan hasil belajar siswa.
- Tim pendidik berbagai sumber belajar dan materi pelajaran. Dalam tim kerja sama ini guru mengajar kelas mandiri, tetapi bahan-bahan, sumber daya, materi, rencana pelajaran, buku pelajaran tambahan, alat peraga, model latihan, dan instrumen evaluasi berbagi di antara anggota tim.
- Satu orang rencana kegiatan pembelajaran untuk seluruh tim. Model ini tidak mengambil keuntungan penuh dari konsep tim. Pelaksanaannya berkembang dengan cara menggabungkan ide-ide individu. Kadang-kadang, karena keterbatasan waktu bisa terjadi satu orang merancang program untuk digunakan semua anggota tim.
- Berbagi Tugas Perencanaan: pembelajaran dirancang bersama, masing-masing instruktur mengajar di kelas berbeda, bahkan dapat di sekolah yang berbeda, namun dirancang bersama-sama dengan cara menggabungkan tugas tiap individu menjadi dokumen bersama setelah dibahas bersama-sama.
Kedua kategori itu
menggambarkan pengaturan tugas yang jelas kepada anggota tim. Jenis pembagian
tugas bergantung pada penetapan pilihan kategori oleh tim. Kesamaan yang
mendasar dalam seluruh kategori adalah, anggota tim bertukar ide, berdiskusi,
dan merumuskan tujuan, menetapkan target mutu dalam bentuk indikator
pencapaian kompetensi (IPK), menetapkan instrumen evaluasi, menetapkan materi
pelajaran, menetapkan strategi pembelajaran, menetapkan strategi pelaksanaan
evaluasi pembelajran, menetapkan strategi remedial dan pengayaan.
C.
PROSES
DAN TAHAPAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN METODE TEAM TEACHING
Semakin hari semakin berkembang pendidikan dan diiringi
berkembangnya kurikulum pengajaran, maka menuntut setiap guru untuk semakin
kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas.
Berbagai tuntutan yang ditujukan kepada guru pun semakin
kompleks, diantaranya ialah guru dituntut untuk mampu memperhatikan perbedaan
individual siswa, guru harus kreatif mendesain strategi pembelajaran yang
memungkinkan siswa aktif dan nyaman belajar, serta guru pun dituntut untuk
mampu melakukan penilaian terhadap proses dan hasil belajar siswa secara
menyeluruh. Berbagai hal yang harus dipenuhi guru tersebut, tentu merupakan hal
yang sulit jika semua itu dilakukan seorang diri, untuk itu membutuhkan partner
agar semua hal tersebut dapat dilakukan secara maksimal. Maka salah satu upaya
yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan strategi Team Teaching dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
Adapun tahapan
pembelajaran metode Team Teaching sebagai berikut :
1. Tahap Awal
a. Perencanaan Pembelajaran Disusun secara Bersama
Perencanaan pembelajaran atau yang saat ini lebih populer
dengan istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus disusun secara
bersama-sama oleh setiap guru yang tergabung dalam Team Teaching. Agar setiap
guru yang tergabung dalam team teaching memahami tentang apa-apa yang tercantum
dalam isi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tersebut, mulai dari standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang harus diraih oleh siswa dari
proses pembelajaran, sampai kepada sistem penilaian hasil evaluasi siswa.
b. Metode Pembelajaran Disusun Bersama
Selain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang harus
disusun bersama oleh team, metode yang akan digunakan oleh mereka dalam proses
pembelajaran Team Teaching pun harus direncanakan bersama-sama oleh anggota
Team Teaching. Perencanaan metode secara bersama ini dilakukan agar setiap guru
Team Teaching mengetahui alur proses pembelajaran dan tidak kehilangan arah
pembelajaran.
c. Partner Team Teaching Memahami Materi/Isi Pembelajaran Yang Akan Diajarkan
Guru sebagai partner dalam Team Teaching bukan hanya
harus mengetahui tema dari materi yang akan disampaikan kepada siswa saja,
lebih jauh dari itu, mereka juga harus sama-sama mengetahui dan memahami isi dari
materi pelajaran tersebut. Hal ini agar keduanya bisa saling melengkapi
kekurangan pengetahuan yang ada di dalam diri masing-masing. Terutama ini dapat
dirasakan manfaatnya dalam penyampaian materi pada siswa dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan siswa atas penjelasan guru.
d. Pembagian Peran dan Tanggung Jawab Secara Jelas serta Adil
Dalam Team Teaching, pembagian peran dan tanggung jawab
yang adil pada masing-masing guru harus dibicarakan secara jelas ketika
merencanakan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, agar ketika proses
pembelajaran berlangsung di dalam kelas, mereka tahu peran dan tugasnya
masing-masing. Tidak ada lagi yang namanya ketidakjelasan peran dan tanggung
jawab dalam hal ini.
2. Tahap Inti
Sistem Pembelajaran Metode Team Teaching (PMTT) di dalam tahap inti ini dapat
dijalankan dalam bentuk sebagai berikut:
a. Satu guru sebagai pemateri dalam dua jam mata pelajaran
penuh, dan satu orang sebagai pengawas dan pembantu team.
b. Dua orang guru bergantian sebagai pemateri dalam dua jam
pelajaran, dalam hal ini berarti tugas sebagai pemateri dibagi dua dalam dua
jam pelajaran yang ada.
c. Bisa juga divareasi secara bergantian sesuai dengan
kesepakatan dari perencanaan pembelajaran. Yang jelas saat satu guru bertindak
sebagai pemateri, maka guru yang satunya atau yang lainnya bertindak sebagai
pengawas atau membantu siswa yang sedang kesulitan relajar.
3. Tahap Evaluasi
a. Evaluasi Guru
Evaluasi guru selama proses pembelajaran dilakukan oleh
partner team setelah jam pelajaran berakhir. Evaluasi dilakukan oleh masing-masing
partner dengan cara memberi kritikan-kritikan dan saran yang membangun untuk
perbaikan proses pembelajaran selanjutnya. Dalam hal ini setiap guru yang
diberi saran harus menerima dengan baik saran-saran tersebut, karena hakekatnya
itulah kelebihan dari team teaching. Setiap guru harus merasa bahwa mereka
banyak mengalami kekurangan dalam diri mereka, tidak merasa diri paling benar
dan paling pintar. Evaluasi ini dilakukan di luar ruang kelas, ini dilakukan
untuk menjaga image masing-masing guru dihadapan siswa.
b. Evaluasi Siswa
Evaluasi siswa dalam hal ini mencakup pembuatan soal
evaluasi dan merencanakan metode evaluasi, yang semuanya dilakukan secara
bersama-sama oleh guru Team Teaching. Atas kesepakatan bersama guru harus
membuat soal-soal evaluasi yang akan diberikan kepada siswa, disini guru Team
Teaching harus secara bersama-sama menentukan bentuk soal evaluasi, baik lisan
ataupun tulisan, baik pilihan ganda, uraian, atau kombinasi antara keduanya.
Satu hal yang tak kalah
pentingnya adalah dalam evaluasi siswa, guru juga diharuskan merencanakan
metode evaluasi. Perencanaan metode evaluasi siswa ini di dalamnya mencakup
pembagian peran dan tanggung jawab setiap guru Team Teaching dalam pelaksanaan
evaluasi, serta pembagian pos-pos pengawasan.
Adapun langkah pelaksanaannya sebagai berikut :
1. Menyusun perencanaan pembelajaran secara bersama, sehingga setiap guru yang tergabung dalam team
teaching memahami tentang apa-apa yang tercantum dalam isi perencanaan itu dan
sistem evaluasi yang akan dilakukan.
2. Menyusun metode pembelajaran secara bersama, sehingga
diharapkan setiap anggota tim mengetahui alur proses pembelajaran dan
mengetahui tujuan serta arah pembelajaran.
3. Membedah dan mendiskusikan materi dan isi pembelajaran
yang akan diberikan kepada siswa, agar setiap anggota tim dapat saling
melengkapi kekurangan pengetahuan yang ada pada diri masing-masing. Selain itu
juga, anggota tim dapat memprediksi berbagai kemungkinan kesulitan siswa.
4. Membagi peran dan tanggung jawab masing-masing anggota tim, agar dalam proses
pembelajaran di dalam kelas, masing-masing mengetahui peran dan tugasnya dan
dapat saling membantu dalam melaksanakan pembelajaran.
5. Apabila telah selesai dalam melaksanakan pembelajaran,
semua anggota tim dapat duduk bersama untuk mengevaluasi pelaksanaan
pembelajaran, sehingga dapat merumuskan perbaikan-perbaikan untuk pembelajaran
berikutnya.
Pola pelaksanaan team teaching dapat dilakukan
sebagai berikut:
1. Sejumlah guru mengajarkan mata pelajaran sama, di kelas
berbeda-beda (bahasa Indonesia, matematika, fisika, ilmu pendidikan, sejarah).
Perencanaan materi, bahan ajar, atau hand out dilakukan bersama-sama, penyajian
dan evaluasi dilakukan secara berbeda (sendiri-sendiri).
2. Setiap guru melakukan perencanaan, menentukan materi,
penyajian, dan evaluasi secara sendiri-sendiri, lalu hasil evaluasi digabung.
3. Satu mata pelajaran (teori/praktik) diajarkan tiga orang
guru secara bersama-sama, mulai perencanaan, pelaksanaan, penilaian
bersama-sama secara variatif.
4. Pelaksanaan bersama, seorang guru sebagai penyaji atau
menyampaikan informasi, seorang guru membimbing diskusi kelompok atau
membimbing latihan individual.
5. Anggota team teaching secara bergantian menyajikan topik
atau materi. Diskusi dan tanya jawab dibimbing secara bersama dan saling
melengkapi jawaban dari anggota tim.
6. Seorang guru (senior) menyajikan langkah-latihan,
observasi, praktik dan informasi seperlunya. Kelas dibagi dalam kelompok,
setiap kelompok dipandu seorang guru (fasilitator). Akhir pembelajaran
masing-masing kelompok menyajikan laporan (lisan/tertulis) dan ditanggapi
bersama serta disimpulkan bersama.
D.
JENIS-JENIS STRATEGI PEMBELAJARAN METODE TEAM
TEACHING
Sebenarnya ada beberapa bentuk
atau jenis dari strategi Pembelajaran Metode Team Teaching ini,
jenis dari strategi Pembelajaran Metode Team Teaching
yaitu :
1.
Semi Team Teaching, terdiri atas tiga tipe yakni:
a.
Sejumlah guru mengajar mata pelajaran yang sama di
kelas yang berbeda. Perencanaan materi dan metode disepakati bersama. Tipe awal
pembelajaran team teaching.
b.
Satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah guru secara
bergantian dengan pembagian tugas, materi dan evaluasi oleh guru masing-masing.
c.
Satu mata pelajaran disajikan oleh sejumlah guru dengan
mendesain siswa secara berkelompok.
2.
Team Teaching Penuh, yaitu metode pembelajaran dimana
satu tim terdiri dari dua orang guru atau lebih, waktu kelas sama, pembelajaran
mata pelajaran (materi tertentu). Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
dilaksanakan secara bersama-sama dan sepakat dengan baik. Kata kunci
Pembelajaran Metode Team Teaching penuh adalah keikhlasan berkerja sama dengan
berpegang pada Visi dasn Misi yang sama. Adapun variasi Pembelajaran Metode
Team Teaching Penuh, yaitu :
a.
Pelaksanaan bersama, seorang guru sebagai penyaji atau
menyampaikan informasi, seorang guru membimbing diskusi kelompok atau
membimbing latihan individual.
b.
Anggota tim secara bergantian menyajikan topik atau
materi. Diskusi atau tanya jawab dibimbing secara bersama dan saling melengkapi
jawaban dari anggota tim.
c.
Seorang guru (senior) menyajikan langkah latihan,
observasi, praktek dan informasi seperlunya. Kelas dibagi dalam kelompok,
setiap kelompok dipandu seorang guru (tutor, fasilitator, mediator). Akhir
pembelajaran masing-masing kelompok menyajikan laporan baik dalam bentuk lisan
ataupun dalam bentuk tertulis dan ditanggapi bersama serta disimpulkan bersama.
Namun, dari beberapa bentuk atau jenis (tipe)
Pembelajaran Team Teaching yang dikemukakan di atas, kecenderungan lebih condong ke
jenis Team Teaching penuh karena disana lebih terlihat nyata kelebihan
strategi Pembelajaran Metode Team Teaching-nya. Guru yang mengajar lebih dari
satu orang, mereka mengajar di kelas yang sama dengan materi yang sama dan pada
waktu yang sama, serta setiap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya pun
dilakukan atas kesepakatan bersama.
Hal ini sangat sesuai dengan prinsip pembentukan
team dalam sebuah pelaksanaan tugas, bahwa segala sesuatunya yang berkaitan
dengan misi pencapaian tujuan dilakukan secara bersama-sama, mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, sampai kepada evaluasi terhadap apa yang telah
dilaksanakan, termasuk sistem
pelaksanaan remedial (perbaikan) dan pengayaan sebaiknya dijalankan juga secara
bersama-sama sesuai kesepakatan team sehingga kesolidan team dapat terbangun
dengan utuh. Jadi prinsipnya Team Teaching dapat berhasil jika betul-betul
dilaksanakan secara bersama-sama dari semua rangkaian kegiatan dan dilandasi
dengan niat ikhlas dan bertanggung gugat sehingga didalamnya terbangun
pembelajaran yang saling menguntungkan, baik pihak pendidik maupun pihak anak
didik. Kata kunci dalam strategi Pembelajaran Metode Team Teaching adalah kerjasama.
E.
MANFAAT
PEMBELAJARAN METODE TEAM TEACHING
Ada baiknya team teaching sekaligus dioptimalkan
sebagai bentuk implementasi lesson studi untuk memperbaiki
pembelajaran dan hasilnya. Dengan demikian, team teaching bisa sekaligus mengatasi masalah
kekurangan jam mengajar. Tim mengajar merupakan salah satu metode untuk
menguatka daya dieksplorasi guru dan siswa sehingga dapat belajar dan
bekarja lebih cepat.
Banyak keluhan guru yang menghadapi siswa terlalu banyak
dalam kelas dan kelebihan guru sehingga tidak mendapatkan tugas 24 jam. Secata teknis
kedua masalah terjawab dengan melaksanakan team teaching. Pekerjaan yang dilakukan sendiri-sendiri dengan pekerjaan
yang dilakukan bersama-sama dalam satu tim secara teori harus jauh lebih baik
dalam bentuk tim yang menghasilakan keuntungan lebih banyak. Oleh karena itu,
harapan yang lebih tinggi digantungkan pada team teaching seharusnya lebih
tinggi, tim bekerja kompak dan terorganisir.
Jika team teaching dilakukan dengan baik, peserta memperoleh
manfaat antara lain:
1. Informasi yang lebih lengkap. Setiap
fasilitator memiliki informasi dan pengalaman yang berbeda, maka melalui metode
ini peserta akan lebih banyak mendapatkan informasi dan pengalaman itu karena
para fasilitator akan membahas permasalahan dari beberapa sudut pandang yang
berbeda.
2. Pembimbingan yang lebih intensif. Salah
satu hasil yang diharapkan dari sebuah pembelajaran adalah meningkatnya
keterampilan. Melalui metode ini peserta akan dibimbing secara lebih intensif
karena adanya pembagian fasilitator dalam satu kelas. Dengan bimbingan yang
lebih intensif, maka masalah individu akan lebih terdeteksi.
3. Kejenuhan bisa dikurangi. Jumlah
fasilitator lebih dari satu akan memberikan warna yang berbeda pada sebuah
proses pembelajaran. Masing-masing mempunyai daya tarik tersendiri dalam
penyampaian materi. Satu yang lebih menguasai materi digabung dengan lainnya
yang lebih jago dalam menghidupkan suasana kelas. Oleh karena itu, dengan
penggabungan beberapa orang dalam satu kelas akan mengurangi kejenuhan.
4. Meningkatkan intensitas pemberian
materi. Melalui metode team teaching fasilitator akan mendapatkan banyak
kesempatan untuk memberikan materi. Hal ini akan meningkatkan intensitas
mengajarnya sehingga akan mendapatkan lebih banyak pengalaman dan pengayaan
dari setiap proses mengajar. Dengan semakin meningkatnya pengalaman maka akan
meningkat pula kompetensinya dalam melakukan kegiatan pengajaran.
5. Memperkaya konsep dan pemahaman
fasilitator. Bagi fasilitator yang sering bekerja sendiri, team teaching akan
menyediakan lingkungan untuk mengatasi rasa terisolasi karena bekerja sendiri.
Dengan bekerja dalam tim, maka fasilitator akan mendapatkan metode baru,
masukan, maupun kritikan yang bersifat membangun dari fasilitator lain. Ini
akan memperkaya konsep serta ide dan memberikan pemahaman lebih baik bagi
fasilitator untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari.
6. Sebagai alternatif bagi fasilitator
yang merasa kelelahan. Ketika seorang fasilitator sudah kelelahan maka apa yang
disampaikan akan menjadi tidak maksimal. Mereka menjadi kurang fokus dan kurang
dinamis sehingga mengakibatkan penyampaian materi menjadi kurang menarik.
Pendekatan yang dilakukan dalam team teaching adalah menggabungkan dua atau
lebih kualifikasi yang dimiliki dan mengolahnya menjadi sebuah materi yang akan
disampaikan kepada peserta. Karena perencanaan materi sudah dilakukan secara
bersama, ketika salah seorang merasa kelelahan maka akan dengan mudah
digantikan atau dilanjutkan oleh anggota lain. Dilanjutkan di sini tidak
berarti fasilitator yang kelelahan tadi meninggalkan kelas. Dia akan tetap
memantau proses belajar untuk saling melengkapi sehingga proses belajar diharapkan
akan tetap menarik sepanjang hari.
7. Sebagai media saling belajar antar
fasilitator. Setiap fasilitator mempunyai kelebihan yang bisa dijadikan tempat
belajar fasilitator lain. Seorang fasilitator yang kurang menguasai materi akan
mendapatkan materi lebih dari mereka yang lebih ahli. Sebaliknya fasilitator
yang hanya menguasai materi tetapi kurang mampu dalam hal menghidupkan suasana
kelas juga akan belajar dari yang lain. Dengan demikian proses belajar tidak
hanya akan dilakukan oleh peserta, tetapi juga oleh fasilitator
F.
KEUNGGULAN
PEMBELAJARAN METODE TEAM TEACHING
Keunggulan pembelajaran Team Teaching dapat dijadikan sebagai
alternatif untuk mengatasi permasalahan yang menyangkut pembelajaran.
Keunggulan dari penerapan Team Teaching diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Team Teaching, diharapkan dapat membangun budaya
kemitraan yang positif diantara guru sehingga terjalin kerja sama (kolaborasi)
dalam meningkatkan proses pembelajaran yang lebih baik.
2. Team Teaching dapat lebih mematangkan kegiatan perencanaan dan
persiapan mengajar. Dua orang guru atau lebih bisa saling berdiskusi untuk
menyusun perencanaan pembelajaran, sehingga dapat mengantisipasi berbagai
kendala dalam pelaksanaan pembelajaran.
3. Team Teaching dapat menjamin pengawasan pembelajaran secara
efektif. Dengan melibatkan lebih dari satu orang guru di dalam satu kelas, maka
masing-masing siswa bisa mendapatkan perhatian yang cukup dalam memahami
pelajaran yang diberikan. Hal ini membuat guru semakin peka terhadap
situasi-situasi faktual di kelas.
4. Team Teaching dapat menjalin komunikasi yang intensif antar guru. Apabila
team-teaching ini terdiri guru senior dan pemula, maka guru yang berpengalaman
(senior) dapat membagi pengalamannya kepada guru pemula dan masing-masing juga
saling melengkapi kekurangannya. Sehingga team-teaching ini secara tidak
langsung bisa menjadi sarana pelatihan dan bimbingan bagi guru pemula yang baru
dalam menjalankan tugasnya.
5. Team Teaching dapat menjadi alternatif untuk memenuhi
beban mengajar 24 jam dalam satu minggu, sebagaimana tuntutan yang terdapat
dalam PP no 74 tahun 2008 Bab IV pasal 52 ayat 2 tentang Beban Kerja guru,
terutama bagi sekolah yang memiliki ratio jumlah guru dengan siswanya yang
tidak seimbang.
Tentu saja Team Teaching selain
memiliki keunggulan-keunggulan diatas, pada dasarnya merupakan upaya untuk
meningktakan mutu pembelajaran dan menciptakan budaya sekolah yang kondusif
bagi pengembangan semua aspek yang terkait dengan mutu pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pembelajaran Metode Team teaching merupakan pengajaran
beregu yang beranggotakan dua orang guru/fasilitator yang
bekerja sama untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi aktivitas
pembelajaran, dimana tim
dapat berlangsung apabila kerja sama tim antara dua pendidik yang berkualifikasi
sama.
Tim
pengajar atau guru yang menyajikan bahan pelajaran dengan metode mengajar
beregu ini menyajikan bahan pengajaran yang sama dalam waktu dan tujuan yang
sama pula. Para guru tersebut bersama-sama mempersiapkan, melaksanakan, dan
mengevaluasi hasil belajar siswa. Pelaksanaan belajarnya dapat dilakukan secara
bergilir dengan metode ceramah atau bersama-sama dengan metode diskusi panel.
Adapun tahapan
pembelajaran metode Team Teaching terdiri dari tahap awal, tahap inti, dan tahap evaluasi. Langkah
pelaksanaannya adalah menyusun
perencanaan Ppembelajaran secara bersama, menyusun
metode pembelajaran secara bersama, membedah dan mendiskusikan materi dan isi pembelajaran
yang akan diberikan kepada siswa, membagi
peran dan tanggung jawab masing-masing anggota tim, dan anggota tim dapat duduk bersama untuk mengevaluasi
pelaksanaan pembelajaran.
Jenis pembelajaran
metode Team Teaching ada dua yaitu semi Team Teaching dan Team
Teaching penuh. Sedangkan manfaat dari Team Teaching itu sendiri ialah memberi informasi yang lebih
lengkap, membimbingan yang lebih intensif, mengurangi kejenuhan, meningkatkan
intensitas pemberian materi, memperkaya konsep dan pemahaman fasilitator, sebagai
alternatif bagi fasilitator yang merasa kelelahan, dan sebagai media saling
belajar antar fasilitator. Salain itu juga memiliki keunggulan di bandingkan
dengan metode pembelajaran lainnya.
B.
SARAN
Alangkah baiknya di Indonesia dapat menerapkan Pembelajaran Metode Team Teaching,
karena system ini merupakan cara pembelajaran yang efektif dan mampu membangun
kemampuan peserta didik untuk maju dan belajar mandiri, sehingga pada
aplikasinya pelajar memiliki kualitas yang tinggi, agar mutu pendidikan di Indonesia dapat bersaing dengan
negara maju. Selamat mencoba.
DAFTAR PUSTAKA
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/28/team-teaching
Karin
Goetz., 2011, Prespective on Team
Teaching.
Janel
Flynn, 2011, What is Team Teaching?
Yeni
Artiningsih, 2008. Team Teaching.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar